CRAGSISA LOVE AND LIFE
Part 7 (Sebentar Lagi...)
Kini
Ify masih menjalani proses terapi nya. Shilla masih tetap dengan setia menemani
sahabatnya ini. Shilla sangat menyayangi Ify seperti adik kandung nya sendiri.
Ify melakukan terapi dengan sangat seirus, sehingga hasil terapinya itu
membuahkan hasil yang sangatlah maksimal. Ify melakukan ini semua karena ia
ingin sekali cepat-cepat pulang ke Indonesia. Ia merindukan semua tentang
Indonesia seisihya.
“Ify semangat...!!!!” timpal Shilla
“Makasih shil, hmm.. mulai sekarang gue manggil loe kakak
aja deh. Hehehe..” jawab Ify.
“ya udah deh terserah loe aja Fy!” jawab Shilla
Shilla
sangat senang saat Ify ingin memanggilnya kakak, ia berharap Ify menyetujui
perasaan cinta dan sayangnya kepada Gabriel. Ia ingin sekali cinta nya di
balas oleh seorang Gabriel, karena Gabriel adalah cinta pertamanya. Shilla pun
lalu membuka kunci layar HP nya lalu tersenyum saat melihat wallpaper HP nya.
Wallpaper HP nya itu adalah foto saat Shilla dan Gabriel berfoto bersama saat Shilla
sedang menemani Gabriel berjalan-jalan menelusuri kota Melbourne.
*Flashback ON*
Saat
itu setelah Ify tersadar dari masa-masa komanya, semua keluarga berkumpul di
ruang rawat Ify. Di pagi harinya, Gabriel pun merasa bosan dengan situasi kamar
Ify. Karena ia sering berada di ruangan ini. Namun sekarang, di ruangan ini ada
Shilla. Gabriel pun memiliki ide untunk meminta Shilla menemaninya berjalan
mengitari kota ini.
“Shil, boleh ga gue minta loe anter gue jalan-jalan
keliling-keliling Australi?” tanya Gabriel
“mau kak dengan senang hati. Emang kakak mau jalan-jalan
kemana?” tanya Shilla.
“Terserah Shilla aja kan yang tau daerah sini Shilla.” Jawab
Gabriel.
Akhirnya
Shilla mengajak Gabriel ke beberapa tempat yang terkenal di Australia. Shilla
mengajak Gabriel ke “The Great Ocean Road”, Ayers Rock-Uluru, The Great Barrier
Reef, Kangaroo Island, Sydney Harbour Bridge, Sydney Opera House, Gold Coast
Dreamworld, Kings Canyon, Parnululu National Park, Barossa Valley, dan Walls of
Jerussalem nationa park tasmania. Tentu saja tak mungkin sebelas tempat itu di
datangi Shilla dan Gabriel dalam waktu sehari, mereka berlibur bersama secara 7
hari berturut-turut.
“Shil, ini Sydney Harbour Bridge nya lampunya lagi bagus
banget, kita foto bareng yuk Shil.” Ajak gabriel.
“Oke kak.” Jawab Shilla.
Mereka
mengabadikan moment-moment mereka di ponsel Gabriel dan ponsel Shilla serta menggunakan kamera DSLR milik Gabriel yang tentunya versi terbaru. Mereka
ingin mengabadikan moment-moment ini untuk kenang-kenangan. Sebenarnya tak
hanya di tempat ini mereka mengabadikan moment mereka, namun moment yang
suasananya mendukung untuk ber romantis ria disini.
*Flashback OFF*
Shilla
masih saja tersenyum melihat apa yang ada di layar ponsel nya. Ia masih
mengingat kejadian-kejadian yang ia lalui bersama Gabriel dulu. Hingga akhirnya
sapaan Ify mengalihkan pikiran Shilla saat ini.
“Ayo kak terapinya udah selesai. Aku pingin ke Sydney
Harbour Bridge kak. Boleh kan?” pinta Ify.
“Boleh sayang...” jawab Shilla seraya menarik hidung Ify.
“Ih kakak kayak kak Gabriel aja deh sukanya narik-narik
hidung Ify. Ciyeee kakak sehati ni sama kak Gabriel. Eciye,, cuitcuit..” ucap
Ify.
“Apaan sih kamu Fy?” jawab Shilla malu
.
Perlahan
Shilla mendorong kursi roda yang ditumpangi oleh Ify. Sebenarnya sedikit demi
sedikit Ify sudah diperbolehkan untuk berjalan, namun karena keadaan Ify yang
masih lumayan labil sehingga ia harus menumpangi kursi roda untuk sementara
waktu. Shilla dan Ify pun menaiki kendaraan umum menuju tempat yang mereka
ingin tuju. Ini semua atas permintaan Ify dan di setujui oleh Shilla. Karena
kendaraan umum yang ada di sini ga kaya di Indonesia dan tentunya sangat jauh
beda kondisinya.
Tibalah
mereka di tempat itu, tempat yang membuat Shilla teringat akan kejadian
beberapa waktu yang lalu bersama dengan pangeran hatinya, Gabriel. Shilla pun mengeluarkan sebuah senyuman yang
mempertandakan tempat ini adalah saksi kebersamaannya bersama Gabriel. Shilla
ingin mengulangi itu lagi.
“Kak, ayo kita selfie dulu kak.” Ajak Ify
“Oke Nona Alyssa ku.” Jawab Shilla.
Mereka
pun akhirnya ber selfie-selfie ria hingga ter captured banyak sekali photo. Ify
merasa rindu kepada sang kakak, ia mengeluarkan ipad nya lalu membuka aplikasi
video call dan mencari kontak Gabriel yang saat itu kebetulan sedang ON.
“Kak, mendingan kita VideoCall sama Kak Gabriel ya kak. Ify
kangen sama Kak Gabriel.”
“Iya gapapa sayang. Kakak juga kangen. Eh maksudnya...”
jawab Shilla keceplosan.
“Apa? Kakak kangen sama Kak Gabriel? Jangan-jangan kakak
naksir ya sama kak Gabriel?”. Tanya Ify.
“Enggak gitu Fy, eh itu udah nyambung ke kak Gabriel.”
Dan akhirnya viedo call mereka pun dimulai.
“Hay kak Gabriel, Ify kangen kak. Kak Shilla juga :D”
“Hay Ify, kakak juga kangen sama Ify, kakak juga kangen sama
Shilla, eh maksud kakak titip salam buat kak Shilla ya Ify.”
“Eciyee kak Gabriel sama Kak Shilla sama-sama kangen ini..
:D hahahaha...!! eh ada kak Cakkue sama Kak Kodok juga, hay kakak-kakak!!!”
“Hai Ifyyy. Kita kangen loe Fy! Cepet balik ya Fy!” ucap
Alvin
“Iya kak sebentar lagi..!!!” jawab Ify.
“Eh iya Fy, ini sahabat kakak namanya kak Rio. Kenalin Rio
ini Ify adik gue.” Sahut Gabriel.
“Kenalin nama gue Rio, cepet-cepet balik ke Indonesia ya
dek. Kakak kamu udah galau mikirin kamu lho dek.” Ucap Rio
Dalam
batin Ify, Tuhan dia mirip banget sama pangeran tampan, apa dia benar pengaran
tampan? Apa benar dia adalah orang yang telah membangunkanku waktu itu? ah tapi
kan namanya pangeran tampan bukan Rio, tapi Vano.
Dalam
batin Rio, Oh Tuhan dia mirip banget sama Peri Cantik. Senyumannya, gaya
bicaranya, ah semuanya. Tapi kan nama peri cantik itu Chacha, bukan Ify.
Tiba-tiba suara kegaduhan timbul mendatangi CRAG yang sedang
asik dengan viedo call nya.
“HAIII IFYYYYYYY..........!!!!!!!!” teriak Agni dan Sivia.
CRAG hanya bisa menutup kedua telinga mereka karena teriakan Sivia dan Agni.
“Haii Sivia, hai Agni. Gue kangen eloo! Sorry ya pas loe
berdua sama kak Cakka sama kak Alvin dateng kesini gue belum bisa kayak gini.
Tapi gue janji gue bakal balik ke Indonesia secepetnya kok. Gue janji!” jawab
Ify
“Oke Fy, kita tunggu kedatangan loe disini Fy!” jawab Sivia
sambil menunjuk kusri kosong di sebelahnya.
“Dek, boleh ga kakak ngobrol sama Kak Shilla bentar aja?”
tanya Gabriel.
“boleh banget kak :D nanti kalo udah ngobrol sama kak Shilla
nya langsung dimatiin aja ya. Ify mau jalan-jalan dulu. Hehehe” jawab Ify
“Oke sayang, hati-hati ya.” Pesan Gabriel.
“Oke kak.!” Jawab Ify.
“Shil, gue pesen tolong jagain adek gue ya. Gue sayang
banget ama dia. Anggep aja dia sebagai adek loe sendiri. Loe inegt kan kalo
dulu pas kecil loe pingin punya adek kaya Ify? Nah sekarang saatnya loe jadi
kakaknya Ify!” pinta Gabriel.
“Oke kak gue bakal ngejagain Ify sepeerti gue ngejaga adik
gue sendiri. Gue janji kak!” janji Shilla.
“Gue pegang janji lo Shil.” Ucap Gabriel
“Oke kak, udah dulu ya aku mau nemenin Ify dulu.” Jawab
Shilla.
“Siap. Bye Shill” Jawab Gabriel
“Bye Kak!” sahut Shilla
“Eh Shill” Kata Gabriel
“Iya kak?” jawab Shilla
“Gue tunggu loe di Indonesia dan loe bakal tau semuanya.”
Kata Gabriel
“Iya kak, tunggu aku sampai di Indonesia beberapa waktu
lagi.” Jawab Shilla.
“Oke gue tunggu Shil.” Sahut Gabriel
“Iya kak Shilla juga nunguu.” Jawab Shilla
“Iya Shil gue juga.” Ucap Gabriel.
“Ya udah dulu ya kak kalo kaya gini ga selesai-selesai kak.”
Kata Shilla
“Oke.” Jawab Gabriel
“Bye Shilla sayang..” lanjut Gabriel lirih namun bisa di
dengar oleh Shilla dan Shilla tersenyum.
Shilla
pun akhirnya memutuskan sambungan video call itu. Shilla lalu menemani Ify
jalan-jalan. Ify sangat menikmati jalan-jalan itu sama Shilla. Ify sudah
menganggap Shilla sebagai kakak nya sendiri. Begitupun dengan Shilla, ia telah
menganggap Ify sebagai adiknya sendiri.
Shilla
masih mengingat kata-kata gabriel tadi. Rasanya ia ingin sekali berlama-lama
ngobrol dengan Gabriel, tapi situasi yang tak mungkin saat ini. Shilla saat ini
sedang bersama dengan Ify, dan Gabriel sedang bersama teman-temannya. Ia tak
mungkin ingin ber ngobrol ria dan bercanda di depan orang banyak. Mereka masih
jaim untuk masalah ini.
Shilla
masih memutar kembali kata-kata Gabriel yang menyebutkan kata “SAYANG” tadi.
Walaupun lirih, tapi Shilla dapat mendengarnya dengan jelas. Sama seperti di
tempat yang saat ini sedang diduduki oleh Shilla.
*Flashbak ON*
Setelah
mengitari tempat ini, Shilla dan Gabriel pun duduk di sebuah bangku yang
tempatnya sangat strategis. Saat itu mereka masih tetap berselfie-selfie ria di
bangku itu. lalu Gabriel merasa sangat lelah dan ingin menyandarkan kepalanya.
Shilla pun sedang melihat-lihat foto mereka di kamera SLR Gabriel.
“Shil, gue boleh nyandarin kepala gue ke pundak loe? Gue
ngerasa capek banget.” Ucap Gabriel.
“Boleh kok kak dengan senang hati.” Jawab Shilla.
“Gue sayang loe Shil.” Ucap Gabriel lirih namun bisa di
dengar oleh Shilla yang sedang melihat-lihat foto mereka.
Shilla
hanya diam saja karena ia takut kalau itu hanya ia yang ke GR an dan hanya
halusinasinya saja. Namun dalam hatinya sangat yakin kalau itu memang suara
Gabriel.
*Flashback OFF*
Shilla
dan Ify pun telah lelah berjalan-jelan di tempat ini. Mereka memutuskan untuk
pulang ke rumah Shilla. Selama di perjalanan Ify sangat menikmati perjalanan
ini. Ia merasakan nyamannya menggunakan alat transportasi massal yang nyaman di
negara ini. Ify dan Shilla dengan tak henti-henti nya mengobrol dan sesekali di
selingi oleh tawa-tawa kecil yang tersirat di obrolan mereka. Mereka nampak
begitu bahagia saat itu.
Tibalah
mereka di rumah Shilla, mereka langsung memasuki rumah. Setelah membersihkan
diri dan sebagainya, Ify menuju ke ruang keluarga dan di susul oleh Shilla. Tak
lama kemudian, muncullah dokter Atma dan Bunda Tiar yang tak lain adalah orang
tua dari Shilla. Mereka pun kemudian ngobrol-ngobrol bersama. Untuk sementara
waktu memang Ify tinggal di rumah Shilla krena Ify tidak ada yang menemani.
Papanya sedang ada tugas di New York, sedangkan Oma dan Opa nya sedang ada di
London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar