Kamis, 27 November 2014

CERBUNG CRAGSISA LOVE AND LIFE PART 7

CRAGSISA LOVE AND LIFE

Part 7 (Sebentar Lagi...)

                Kini Ify masih menjalani proses terapi nya. Shilla masih tetap dengan setia menemani sahabatnya ini. Shilla sangat menyayangi Ify seperti adik kandung nya sendiri. Ify melakukan terapi dengan sangat seirus, sehingga hasil terapinya itu membuahkan hasil yang sangatlah maksimal. Ify melakukan ini semua karena ia ingin sekali cepat-cepat pulang ke Indonesia. Ia merindukan semua tentang Indonesia seisihya.

“Ify semangat...!!!!” timpal Shilla

“Makasih shil, hmm.. mulai sekarang gue manggil loe kakak aja deh. Hehehe..” jawab Ify.

“ya udah deh terserah loe aja Fy!” jawab Shilla

                Shilla sangat senang saat Ify ingin memanggilnya kakak, ia berharap Ify menyetujui perasaan cinta dan sayangnya kepada Gabriel. Ia ingin sekali cinta nya di balas oleh seorang Gabriel, karena Gabriel adalah cinta pertamanya. Shilla pun lalu membuka kunci layar HP nya lalu tersenyum saat melihat wallpaper HP nya. Wallpaper HP nya itu adalah foto saat Shilla dan Gabriel berfoto bersama saat Shilla sedang menemani Gabriel berjalan-jalan menelusuri kota Melbourne.

*Flashback ON*

                Saat itu setelah Ify tersadar dari masa-masa komanya, semua keluarga berkumpul di ruang rawat Ify. Di pagi harinya, Gabriel pun merasa bosan dengan situasi kamar Ify. Karena ia sering berada di ruangan ini. Namun sekarang, di ruangan ini ada Shilla. Gabriel pun memiliki ide untunk meminta Shilla menemaninya berjalan mengitari kota ini.

“Shil, boleh ga gue minta loe anter gue jalan-jalan keliling-keliling Australi?” tanya Gabriel

“mau kak dengan senang hati. Emang kakak mau jalan-jalan kemana?” tanya Shilla.

“Terserah Shilla aja kan yang tau daerah sini Shilla.” Jawab Gabriel.

                Akhirnya Shilla mengajak Gabriel ke beberapa tempat yang terkenal di Australia. Shilla mengajak Gabriel ke “The Great Ocean Road”, Ayers Rock-Uluru, The Great Barrier Reef, Kangaroo Island, Sydney Harbour Bridge, Sydney Opera House, Gold Coast Dreamworld, Kings Canyon, Parnululu National Park, Barossa Valley, dan Walls of Jerussalem nationa park tasmania. Tentu saja tak mungkin sebelas tempat itu di datangi Shilla dan Gabriel dalam waktu sehari, mereka berlibur bersama secara 7 hari berturut-turut.

“Shil, ini Sydney Harbour Bridge nya lampunya lagi bagus banget, kita foto bareng yuk Shil.” Ajak gabriel.

“Oke kak.” Jawab Shilla.
                Mereka mengabadikan moment-moment mereka di ponsel Gabriel dan ponsel Shilla serta menggunakan kamera DSLR milik Gabriel yang tentunya versi terbaru. Mereka ingin mengabadikan moment-moment ini untuk kenang-kenangan. Sebenarnya tak hanya di tempat ini mereka mengabadikan moment mereka, namun moment yang suasananya mendukung untuk ber romantis ria disini.

*Flashback OFF*

                Shilla masih saja tersenyum melihat apa yang ada di layar ponsel nya. Ia masih mengingat kejadian-kejadian yang ia lalui bersama Gabriel dulu. Hingga akhirnya sapaan Ify mengalihkan pikiran Shilla saat ini.

“Ayo kak terapinya udah selesai. Aku pingin ke Sydney Harbour Bridge kak. Boleh kan?” pinta Ify.

“Boleh sayang...” jawab Shilla seraya menarik hidung Ify.

“Ih kakak kayak kak Gabriel aja deh sukanya narik-narik hidung Ify. Ciyeee kakak sehati ni sama kak Gabriel. Eciye,, cuitcuit..” ucap Ify.

“Apaan sih kamu Fy?” jawab Shilla malu
.
                Perlahan Shilla mendorong kursi roda yang ditumpangi oleh Ify. Sebenarnya sedikit demi sedikit Ify sudah diperbolehkan untuk berjalan, namun karena keadaan Ify yang masih lumayan labil sehingga ia harus menumpangi kursi roda untuk sementara waktu. Shilla dan Ify pun menaiki kendaraan umum menuju tempat yang mereka ingin tuju. Ini semua atas permintaan Ify dan di setujui oleh Shilla. Karena kendaraan umum yang ada di sini ga kaya di Indonesia dan tentunya sangat jauh beda kondisinya.

                Tibalah mereka di tempat itu, tempat yang membuat Shilla teringat akan kejadian beberapa waktu yang lalu bersama dengan pangeran hatinya, Gabriel.  Shilla pun mengeluarkan sebuah senyuman yang mempertandakan tempat ini adalah saksi kebersamaannya bersama Gabriel. Shilla ingin mengulangi itu lagi.

“Kak, ayo kita selfie dulu kak.” Ajak Ify

“Oke Nona Alyssa ku.” Jawab Shilla.

                Mereka pun akhirnya ber selfie-selfie ria hingga ter captured banyak sekali photo. Ify merasa rindu kepada sang kakak, ia mengeluarkan ipad nya lalu membuka aplikasi video call dan mencari kontak Gabriel yang saat itu kebetulan sedang ON.

“Kak, mendingan kita VideoCall sama Kak Gabriel ya kak. Ify kangen sama Kak Gabriel.”

“Iya gapapa sayang. Kakak juga kangen. Eh maksudnya...” jawab Shilla keceplosan.

“Apa? Kakak kangen sama Kak Gabriel? Jangan-jangan kakak naksir ya sama kak Gabriel?”. Tanya Ify.

“Enggak gitu Fy, eh itu udah nyambung ke kak Gabriel.”

Dan akhirnya viedo call mereka pun dimulai.

“Hay kak Gabriel, Ify kangen kak. Kak Shilla juga :D”

“Hay Ify, kakak juga kangen sama Ify, kakak juga kangen sama Shilla, eh maksud kakak titip salam buat kak Shilla ya Ify.”

“Eciyee kak Gabriel sama Kak Shilla sama-sama kangen ini.. :D hahahaha...!! eh ada kak Cakkue sama Kak Kodok juga, hay kakak-kakak!!!”

“Hai Ifyyy. Kita kangen loe Fy! Cepet balik ya Fy!” ucap Alvin

“Iya kak sebentar lagi..!!!” jawab Ify.

“Eh iya Fy, ini sahabat kakak namanya kak Rio. Kenalin Rio ini Ify adik gue.” Sahut Gabriel.

“Kenalin nama gue Rio, cepet-cepet balik ke Indonesia ya dek. Kakak kamu udah galau mikirin kamu lho dek.”  Ucap Rio

                Dalam batin Ify, Tuhan dia mirip banget sama pangeran tampan, apa dia benar pengaran tampan? Apa benar dia adalah orang yang telah membangunkanku waktu itu? ah tapi kan namanya pangeran tampan bukan Rio, tapi Vano.

               Dalam batin Rio, Oh Tuhan dia mirip banget sama Peri Cantik. Senyumannya, gaya bicaranya, ah semuanya. Tapi kan nama peri cantik itu Chacha, bukan Ify.

Tiba-tiba suara kegaduhan timbul mendatangi CRAG yang sedang asik dengan viedo call nya.

“HAIII IFYYYYYYY..........!!!!!!!!” teriak Agni dan Sivia. CRAG hanya bisa menutup kedua telinga mereka karena teriakan Sivia dan Agni.

“Haii Sivia, hai Agni. Gue kangen eloo! Sorry ya pas loe berdua sama kak Cakka sama kak Alvin dateng kesini gue belum bisa kayak gini. Tapi gue janji gue bakal balik ke Indonesia secepetnya kok. Gue janji!” jawab Ify

“Oke Fy, kita tunggu kedatangan loe disini Fy!” jawab Sivia sambil menunjuk kusri kosong di sebelahnya.

“Dek, boleh ga kakak ngobrol sama Kak Shilla bentar aja?” tanya Gabriel.

“boleh banget kak :D nanti kalo udah ngobrol sama kak Shilla nya langsung dimatiin aja ya. Ify mau jalan-jalan dulu. Hehehe” jawab Ify

“Oke sayang, hati-hati ya.” Pesan Gabriel.

“Oke kak.!” Jawab Ify.

“Shil, gue pesen tolong jagain adek gue ya. Gue sayang banget ama dia. Anggep aja dia sebagai adek loe sendiri. Loe inegt kan kalo dulu pas kecil loe pingin punya adek kaya Ify? Nah sekarang saatnya loe jadi kakaknya Ify!” pinta Gabriel.

“Oke kak gue bakal ngejagain Ify sepeerti gue ngejaga adik gue sendiri. Gue janji kak!” janji Shilla.

“Gue pegang janji lo Shil.” Ucap Gabriel

“Oke kak, udah dulu ya aku mau nemenin Ify dulu.” Jawab Shilla.

“Siap. Bye Shill” Jawab Gabriel

“Bye Kak!” sahut Shilla

“Eh Shill” Kata Gabriel

“Iya kak?” jawab Shilla

“Gue tunggu loe di Indonesia dan loe bakal tau semuanya.” Kata Gabriel

“Iya kak, tunggu aku sampai di Indonesia beberapa waktu lagi.” Jawab Shilla.

“Oke gue tunggu Shil.” Sahut Gabriel

“Iya kak Shilla juga nunguu.” Jawab Shilla

“Iya Shil gue juga.” Ucap Gabriel.

“Ya udah dulu ya kak kalo kaya gini ga selesai-selesai kak.” Kata Shilla

“Oke.” Jawab Gabriel

“Bye Shilla sayang..” lanjut Gabriel lirih namun bisa di dengar oleh Shilla dan Shilla tersenyum.

                Shilla pun akhirnya memutuskan sambungan video call itu. Shilla lalu menemani Ify jalan-jalan. Ify sangat menikmati jalan-jalan itu sama Shilla. Ify sudah menganggap Shilla sebagai kakak nya sendiri. Begitupun dengan Shilla, ia telah menganggap Ify sebagai adiknya sendiri.

                Shilla masih mengingat kata-kata gabriel tadi. Rasanya ia ingin sekali berlama-lama ngobrol dengan Gabriel, tapi situasi yang tak mungkin saat ini. Shilla saat ini sedang bersama dengan Ify, dan Gabriel sedang bersama teman-temannya. Ia tak mungkin ingin ber ngobrol ria dan bercanda di depan orang banyak. Mereka masih jaim untuk masalah ini.

                Shilla masih memutar kembali kata-kata Gabriel yang menyebutkan kata “SAYANG” tadi. Walaupun lirih, tapi Shilla dapat mendengarnya dengan jelas. Sama seperti di tempat yang saat ini sedang diduduki oleh Shilla.

*Flashbak ON*

                Setelah mengitari tempat ini, Shilla dan Gabriel pun duduk di sebuah bangku yang tempatnya sangat strategis. Saat itu mereka masih tetap berselfie-selfie ria di bangku itu. lalu Gabriel merasa sangat lelah dan ingin menyandarkan kepalanya. Shilla pun sedang melihat-lihat foto mereka di kamera SLR Gabriel.

“Shil, gue boleh nyandarin kepala gue ke pundak loe? Gue ngerasa capek banget.” Ucap Gabriel.

“Boleh kok kak dengan senang hati.” Jawab Shilla.

“Gue sayang loe Shil.” Ucap Gabriel lirih namun bisa di dengar oleh Shilla yang sedang melihat-lihat foto mereka.

                Shilla hanya diam saja karena ia takut kalau itu hanya ia yang ke GR an dan hanya halusinasinya saja. Namun dalam hatinya sangat yakin kalau itu memang suara Gabriel.

*Flashback OFF*

                Shilla dan Ify pun telah lelah berjalan-jelan di tempat ini. Mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Shilla. Selama di perjalanan Ify sangat menikmati perjalanan ini. Ia merasakan nyamannya menggunakan alat transportasi massal yang nyaman di negara ini. Ify dan Shilla dengan tak henti-henti nya mengobrol dan sesekali di selingi oleh tawa-tawa kecil yang tersirat di obrolan mereka. Mereka nampak begitu bahagia saat itu.


                Tibalah mereka di rumah Shilla, mereka langsung memasuki rumah. Setelah membersihkan diri dan sebagainya, Ify menuju ke ruang keluarga dan di susul oleh Shilla. Tak lama kemudian, muncullah dokter Atma dan Bunda Tiar yang tak lain adalah orang tua dari Shilla. Mereka pun kemudian ngobrol-ngobrol bersama. Untuk sementara waktu memang Ify tinggal di rumah Shilla krena Ify tidak ada yang menemani. Papanya sedang ada tugas di New York, sedangkan Oma dan Opa nya sedang ada di London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar