CRAGSISA LOVE AND LIFE
Part 10 (Awal dari Putih Abu ku)
Keadaan
ify membaik sudah saat ini. Tak ada lagi yang namanya kursi roda yang selalu
menemaninya. Kini ia sudah benar-benar dinyatakan sembuh oleh dokter Atma. Ify
pun langsung mengurus kelanjutan sekolahnya di SMA Perintis Kemerdekaan. Ia
akan sekolah disana seperti kakak dan para sahabat-sahabatnya.
Pagi
itu, Ify berangkat ke sekolah dengan membonceng motor Kakaknya. Ify pun
berpegangan dengan begitu erat karena memang ia sendiri sangat takut menaiki
kendaraan ber roda dua itu, walaupun sang pengendara adalah pengendara yang
sangat profesional. Padahal pagi itu Gabriel menjalankan motornya dengan
kesepatan yang sedang-sedang saja namun cukup membuat Iy ketakutan.
Sesampainya
mereka di sekolah, keadaan sekolah langsung gempar dengan kenyataan bahwa ketua
OSIS mereka yang notabene cuek dan dingin dengan cewe ternyata berangkat
sekolah dengan membonceng seorang cewe yang memeluknya dengan erat. Disinilah
kebencian Zahra mulai memuncak kepada si cewe yang di bonceng Gabriel itu. Ia
merasa benci dengan apa yang ia ihat saat ini. Ingin rasanya Zahra
mencabik-cabik muka cewe yang sedang dibonceng oleh sang pangeran hatinya itu.
“Kak, cukup grup CRAGSISA aja yang tau kalo aku ini adik
kakak. Aku mau jadi Ify yang benar-benar Ify kan. Bukan Ify yang merupakan anak
dari Mr. Naff dan adik dari Gabriel Steven Damanik ya kak.” Pinta Ify
“Tapi dek, kamu masih perlu perlindungan kakak dek. Dunia
SMA itu penuh senioritas dek!” jawab Gabriel.
“Tapi kak, please. Ini aja permintaan dari Ify kak.” Rengek
Ify.
“Baiklah kalau itu memang mau kamu dek, asal kalau ada
apa-apa segera bilang ke kakak!” kata gabriel.
“Siap Kak” jawab Ify sambil hormat kepada kakaknya.
Ify
menyelusuri koridor sekolah barunya dengan tangan yang digandeng oleh sang
Kakak. Berpasang-pasang mata yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa melongo
tanpa percaya. Seorang Gabriel Steven Damanik yang notabene adalah orang yang
sangat dingin ini sekarang sedang menggandeng tangan perempuan. Akhirnya tibalah Ify di depan kepala sekolah
dan Gabriel pun pergi meninggalkan Ify.
---
Diketuklah
pintu ruang kelas XI MIA 1 oleh Ibu kepala sekolah, yaitu Ibu Ira. Dibelakang
Bu Ira sudah terdapat seorang gadis cantik yang membiarkan rambut pirangnya itu
tergerai dan berterbangan dengan bebasnya ketika ia memasuki ruangan itu.
dialah murid baru di sekolah kita yang pagi tadi sempat membuat gempar sekolah
ini.
“Baiklah silahkan kamu perkenalkan diri kamu nak!” perintah
Bu ira
“Terimakasih bu atas waktunya. Baik teman-teman semua, nama
saya Alyssa Saufika, cukup kalian panggil Ify saja. Saya pindahan dari
Australia. Terimakasih” perkenalan Ify begitu singkat tanpa menyebutkan nama
“Umari” demi menunjukkan siapa dirinya yang asli tanpa ada sudut pandang yang
khusus dari pihak manapun.
“Baik Ify, silahkan kamu duduk di bangku kosong yang ada di
samping Sivia itu ya!” suruh bu ira.
“Baik Bu.” Jawab Ify.
Ify pun
segera beranjak ke bangku yang berada di samping Sivia. Agni dan Sivia pun
sangat senang karena pada kenyataannya sahabat mereka satu kelas dengan mereka.
Mereka pun berbincang-bincang selama pelajaran berlangsung. Hingga akhirnya bel
pertanda istirahat pun berdering menggetarkan gendang telinga mereka dan mereka
pun langsung berjalan menuju kantin untuk melayani cacing-cacing yang bersarang
di perut mereka yang saat ini perlu dikasihani dan diberikan makanan.
Selama
perjalanan menuju ke kantin, tak jarang Ify mendapat tatapan sinis dari
fans-fans Gabriel yang tadi pagi melihat mereka. Ketika Ify berjalan di lorong
sekolah dan bertemu dengan geng ZZA (Zahra, Zevanna, dan Angel) Ify pun
langsung mendapat sodokan di siku kanannya karena bertabrakan dengan Zahra.
Namun Ify hanya diam saja.
Sesampainya
di kantin, ternyata disana CRAGSISA sudah lengkap dengan posisi duduk Gabriel
berhadapan dengan Ify yang duduk di samping Rio, Rio berhadapan dengan Shilla
yang duduk disamping Sivia, Sivia berada didepan Alvin, serta Agni yang duduk
berhadapan dengan Cakka yang pesona dan ketampanannya riada tara -_-.
“Kak Malling bagi yuppinya, Ify kan juga mau kak!” pinta Ify
manja kepada Rio
“Apa lu bilang Fy? Malling? Jelas-jelas nama gue itu “Mario
Stevano Aditya Halling” nyonya Alyssa!” jawab Rio ketus.
“Kak malling, kakak itu IQ nya berapa sih kak? Kakak nyadar
ga sih kalau Malling itu = mario Halling kak! Sini bagi yuppinya ah!” jawab Ify
sambil merebut yuppi dari tangan Rio.
“Ish,, ya udah deh sono buat lu aja. Eh bagi Chittato nya
dong! Ipy kan baik. Hehehe” rengek Rio
“Gini nih kalo ada mau nya baru aja muji-muji, kalo kagak ya
udah benci nya setengah mati.” Kata Ify sambil menyelamatkan Chittato dari
tangan Rio yang mencoba untuk merebutnya.
“Eh Fy itu Cakka punya 10 yuppi mau dikasih ke elo!” kata
Rio, Ify pun langsung menengok ke arah Cakka.
“Yes gue berhasil dapetin Chittato lo :P” kata Rio sambil
menjulurkan lidahnya dan Ify pun mendengus kesal.
Ify
dengan Rio memang sudah akrab setelah beberapa kali mereka bertemu dan akrab
ngobrol satu sama lain karena sama-sama nyambung obrolannya. Zevanna yang
sedang berdiri di antara Zahra dan Angel yang sedang menyaksikan kejadian mesra
itu hanya bisa mengepalkan kuat-kuat menahan emosinya. Bagaimana tidak, Rio
yang selama ini sangat dicintainya bermesraan dengan seorang gadis yang tadi
pagi bersama dengan Gabriel itu. lalu ZZA pergi karena tak kuasa menahan
emosinya.
“Eh Ag, gimana pesona dan ketampanan dari Tuan Cakka kawekas
Nuraga belum ada yang luntur sama sekali kan?” tanya Cakka kepada Agni dan
langsung mendapat toyoran dari Rio, Gabriel, dan Alvin.
“Ih lu apaan banget sih kak? Jelas-jelas loe kan ga punya
pesona dan ketampanan yang tiada tara itu. loe aja tuh yang ber hayal di dunia
hayal lo!” kata Agni
“Ah elu Ag tega bener ame gue ag, gue kan serius nih minta
pendapat loe!” jawab Cakka penuh memelas.
“Penting gitu buat hidup gue?” tanya Agni
“Serah lu kata ah Ag. Gini-gini juga loe doyan dan mau jadi
cewe gue!” kata Cakka dengan santainya
“AW....!!!” teriak Cakka saat mendapat tendangan dari Agni
“LOE BERDUA PACARAN....?” Tanya semua anak yang duduk di
meja itu.
“Loe kapan jadian cak?” tanya Gabriel
“Loe kapan mau jadi nyonya yang tiada tara itu Ag?” tanya
Shilla
“Loe kapan nyunting tuh bocah Cak?” tambah Alvin sambil
mencoba untuk memelototkan matanya.
“Eh Cakkue, semenjak kapan ada cakkue basi kaya loe laku?”
tanya Rio
“Ag, loe kapan punya selera rendahan kaya kak cakue
begituan?” tanya Ify
“Kak Cakue jangan lupa makan-makannya ya!” ucap Sivia
“Ah elu Vi, bisanya Cuma minta makan dulu.” Jawab semuanya
“Zzztt.... diem loe semua biar gue jelasin!” kata Cakka
Agni hanya bisa diam saja
*Flashback ON*
Agni dibonceng Cakka menuju ke sebuah tempat yang sangat disenangi oleh kedua
sejoli ini. Yaitu lapangan basket yang ada di dekat kompleks perumahan Gabriel.
Agni merasa sangat damai ketika ia ada di lapangan ini bersama Cakka. Sebenarnya
dibalik rasa gengsinya itu ada sebuah cinta yang tertanam di hati Agni untuk
Cakka seorang.
Lalu Agni dan Cakka bermain
basket hingga mereka kelelahan. Tetapi rasa lelah mereka tak membuat mereka
patah semangat dan memberhentikan permainan ini.
“Ag, udah berapa lama sih kita temenan kaya gini?” tanya
Cakka sambil mendrible bola.
“Semenjak kita masih orok lah.” Jawab Agni ketus
“loe kagak bosen gitu temenan terus sama gue?” tanya Cakka
“Ya kagak lah, mana ada sih yang mau ngerasain bosen sama
temen sendiri?” jawab Agni sambil
mengambil alih bola dari tangan Cakka.
“Tapi gue bosen Ag temenan terus sama loe. Gue mau nya lebih
dari temen. Rasanya tuh sakit banget Ag kalo selama ini cuman dianggep temenan aja sama
loe. Loe ngerasa ga sih?” ucap Cakka
“Maksud loe?” tanya Agni karena memang ia tak mengerti
dengan apa yang dimaksud Cakka.
“Ya maksud gue, gue selama ini bosen gitu sama hubungan kita
yang dalam tanda kutip “CUMA TEMEN” doang sama loe. Gue bingung kenapa ada
istilah itu diantara kita. Loe mau kagak ngejalin hubungan sama gue ngelebihin
“CUMA TEMEN”?” tanya Cakka serius
“Sumpah demi apapun kak, gue kagak ngerti apa yang loe kata.
Hehehe” Jawab Agni ngelantur
“Ah elu mah cewek kagak tau di kode, kagak peka banget sih
loe jadi cewe.” Kata Cakka kesal
“Loe pikir gue mesin barcode yang musti tahu semua kode gitu
Tuan Nuraga?” tanya Agni sambil mendrible lagi bola yang ada di tangannya dan ia mencoba untuk meng shoot bola ke ring.
“LOE MAU KAGAK JADI PACAR GUE GADIS DINGDONG?” tanya Cakka
Sejenak
Agni mengentikan permainannya, ia membalikkan badannya menghadap ke Cakka. Agni
hanya bisa melongo saja setelah ia mendengar apa kata Cakka barusan. Ia
langsung menganga lebar ketika seorang Cakka kawekas Nuraga yang pesona dan
ketampanannya tiada tara itu berlutut dihadapannya untuk meminta jawaban nya.
“Would you be my girl, Nona Agni?” tanya Cakka
“Demi apapun di dunia ini, loe beneran kak? Ahhh tapi kan
loe itu playboy kak. Paling juga gue ujung-ujung nya gue jadi simpenan loe!”
jawab Agni gengsi.
“Sumpah Ag demi apa pun juga, loe kagak tau yang namanya
romantis ya. Cepetan nih loe ngasih jawaban yang serius kek. Pegel nih lutut
nahan badan gue. Kalo kagak demi loe, gua kagak bakal juga sampek berlutu kaya
begini!” kata Cakka mulai gemes.
“Iya deh iya sorry, gue bukan cewe kaya mereka yang ada di
luar sana. Gue mau jadi “LEBIH DARI TEMAN” sama loe kak!” jawab Agni.
“YEAAHH........ THANKS GOD!!!!!” teriak Cakka sambil
senangnya.
Agni
pun kemudian diantar Cakka pulang kerumahnya. Namun sebelum Cakka mengantarkan
Agni pulang kerumahnya, ia menyempatkan unutk mengajak Agni makan dulu di kafe
yang bisa dibilang suasananya begitu nyaman dan damai. Akhirnya penantian Agni
selama ini pun terbalas oleh Cakka beberapa jam yang lalu.
*FLASHBACK OFF*
“Oh gitu to...” Jawab semuanya.
“Eh y, loe makan chitato nya gimana sih? Bumbunya blepotan
gitu deh. Masak sama anak PAUD aja loe kalah?” kata Alvin sambil mengusap pipi
Ify yang memang dipenuhi dengan bumbu-bumbu chitatto yang ia lahao tadi.
Ify
hanya bisa melongo dengan apa yang Alvin akukan saat ini. Sivia pun langsung
menundukkan kepalanya karena ia tak mampu melihat apa yang sedang terjadi saat
ini. Ify pun hanya bisa mengusir tangan Alvin dari wajahnya karena ia sangat
tau bagimana perasaan Sivia saat ini, ia tak mau menyakiti hati Sivia walau
sekecil apapun luka itu.
Disudut
lain, ada Angel yang melihat kejadian semua ini. ZZA menatap dengan benci wajah
Ify dan ingin segera mencabik-cabik muka Ify saat ini juga. Bagimana tidak,
Gabriel yang notabene adalah cowok yang diidamkan oleh Zahra kini sedang PDKT
dengan Ify. Rio yang notabene adalah cowok idola Zevanna kini sedang dan sangat
akrab dengan Rio. Dan terakhir, Alvin yang sangat didambakan oleh seorang Angel
semenjak ia duduk di bangku putih birunya pun tak kalah dekat dengan Ify.
“Eh guys, kita harus balas dendam dengan tuh cewek!” kaata
Zevanna penuh kebencian
“Bener banget lo Zev, kita harus buat perhitungan sama tuh
cewek brengsek.” Kata Angel
“Gue penuh ide cemerlang buat musnahin tuh bocah bau
kencur!” kata Zahra.