Sabtu, 06 Desember 2014

CERBUNG CRAGSISA LOVE AND LIFE PART 10

CRAGSISA LOVE AND LIFE

Part 10 (Awal dari Putih Abu ku)

                Keadaan ify membaik sudah saat ini. Tak ada lagi yang namanya kursi roda yang selalu menemaninya. Kini ia sudah benar-benar dinyatakan sembuh oleh dokter Atma. Ify pun langsung mengurus kelanjutan sekolahnya di SMA Perintis Kemerdekaan. Ia akan sekolah disana seperti kakak dan para sahabat-sahabatnya.

                Pagi itu, Ify berangkat ke sekolah dengan membonceng motor Kakaknya. Ify pun berpegangan dengan begitu erat karena memang ia sendiri sangat takut menaiki kendaraan ber roda dua itu, walaupun sang pengendara adalah pengendara yang sangat profesional. Padahal pagi itu Gabriel menjalankan motornya dengan kesepatan yang sedang-sedang saja namun cukup membuat Iy ketakutan.

                Sesampainya mereka di sekolah, keadaan sekolah langsung gempar dengan kenyataan bahwa ketua OSIS mereka yang notabene cuek dan dingin dengan cewe ternyata berangkat sekolah dengan membonceng seorang cewe yang memeluknya dengan erat. Disinilah kebencian Zahra mulai memuncak kepada si cewe yang di bonceng Gabriel itu. Ia merasa benci dengan apa yang ia ihat saat ini. Ingin rasanya Zahra mencabik-cabik muka cewe yang sedang dibonceng oleh sang pangeran hatinya itu.

“Kak, cukup grup CRAGSISA aja yang tau kalo aku ini adik kakak. Aku mau jadi Ify yang benar-benar Ify kan. Bukan Ify yang merupakan anak dari Mr. Naff dan adik dari Gabriel Steven Damanik ya kak.” Pinta Ify

“Tapi dek, kamu masih perlu perlindungan kakak dek. Dunia SMA itu penuh senioritas dek!” jawab Gabriel.

“Tapi kak, please. Ini aja permintaan dari Ify kak.” Rengek Ify.

“Baiklah kalau itu memang mau kamu dek, asal kalau ada apa-apa segera bilang ke kakak!” kata gabriel.

“Siap Kak” jawab Ify sambil hormat kepada kakaknya.

                Ify menyelusuri koridor sekolah barunya dengan tangan yang digandeng oleh sang Kakak. Berpasang-pasang mata yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa melongo tanpa percaya. Seorang Gabriel Steven Damanik yang notabene adalah orang yang sangat dingin ini sekarang sedang menggandeng tangan perempuan.  Akhirnya tibalah Ify di depan kepala sekolah dan Gabriel pun pergi meninggalkan Ify.

---

                Diketuklah pintu ruang kelas XI MIA 1 oleh Ibu kepala sekolah, yaitu Ibu Ira. Dibelakang Bu Ira sudah terdapat seorang gadis cantik yang membiarkan rambut pirangnya itu tergerai dan berterbangan dengan bebasnya ketika ia memasuki ruangan itu. dialah murid baru di sekolah kita yang pagi tadi sempat membuat gempar sekolah ini.

“Baiklah silahkan kamu perkenalkan diri kamu nak!” perintah Bu ira

“Terimakasih bu atas waktunya. Baik teman-teman semua, nama saya Alyssa Saufika, cukup kalian panggil Ify saja. Saya pindahan dari Australia. Terimakasih” perkenalan Ify begitu singkat tanpa menyebutkan nama “Umari” demi menunjukkan siapa dirinya yang asli tanpa ada sudut pandang yang khusus dari pihak manapun.

“Baik Ify, silahkan kamu duduk di bangku kosong yang ada di samping Sivia itu ya!” suruh bu ira.

“Baik Bu.” Jawab Ify.

                Ify pun segera beranjak ke bangku yang berada di samping Sivia. Agni dan Sivia pun sangat senang karena pada kenyataannya sahabat mereka satu kelas dengan mereka. Mereka pun berbincang-bincang selama pelajaran berlangsung. Hingga akhirnya bel pertanda istirahat pun berdering menggetarkan gendang telinga mereka dan mereka pun langsung berjalan menuju kantin untuk melayani cacing-cacing yang bersarang di perut mereka yang saat ini perlu dikasihani dan diberikan makanan.

                Selama perjalanan menuju ke kantin, tak jarang Ify mendapat tatapan sinis dari fans-fans Gabriel yang tadi pagi melihat mereka. Ketika Ify berjalan di lorong sekolah dan bertemu dengan geng ZZA (Zahra, Zevanna, dan Angel) Ify pun langsung mendapat sodokan di siku kanannya karena bertabrakan dengan Zahra. Namun Ify hanya diam saja.

                Sesampainya di kantin, ternyata disana CRAGSISA sudah lengkap dengan posisi duduk Gabriel berhadapan dengan Ify yang duduk di samping Rio, Rio berhadapan dengan Shilla yang duduk disamping Sivia, Sivia berada didepan Alvin, serta Agni yang duduk berhadapan dengan Cakka yang pesona dan ketampanannya riada tara -_-.

“Kak Malling bagi yuppinya, Ify kan juga mau kak!” pinta Ify manja kepada Rio

“Apa lu bilang Fy? Malling? Jelas-jelas nama gue itu “Mario Stevano Aditya Halling” nyonya Alyssa!” jawab Rio ketus.

“Kak malling, kakak itu IQ nya berapa sih kak? Kakak nyadar ga sih kalau Malling itu = mario Halling kak! Sini bagi yuppinya ah!” jawab Ify sambil merebut yuppi dari tangan Rio.

“Ish,, ya udah deh sono buat lu aja. Eh bagi Chittato nya dong! Ipy kan baik. Hehehe” rengek Rio

“Gini nih kalo ada mau nya baru aja muji-muji, kalo kagak ya udah benci nya setengah mati.” Kata Ify sambil menyelamatkan Chittato dari tangan Rio yang mencoba untuk merebutnya.

“Eh Fy itu Cakka punya 10 yuppi mau dikasih ke elo!” kata Rio, Ify pun langsung menengok ke arah Cakka.

“Yes gue berhasil dapetin Chittato lo :P” kata Rio sambil menjulurkan lidahnya dan Ify pun mendengus kesal.

                Ify dengan Rio memang sudah akrab setelah beberapa kali mereka bertemu dan akrab ngobrol satu sama lain karena sama-sama nyambung obrolannya. Zevanna yang sedang berdiri di antara Zahra dan Angel yang sedang menyaksikan kejadian mesra itu hanya bisa mengepalkan kuat-kuat menahan emosinya. Bagaimana tidak, Rio yang selama ini sangat dicintainya bermesraan dengan seorang gadis yang tadi pagi bersama dengan Gabriel itu. lalu ZZA pergi karena tak kuasa menahan emosinya.

“Eh Ag, gimana pesona dan ketampanan dari Tuan Cakka kawekas Nuraga belum ada yang luntur sama sekali kan?” tanya Cakka kepada Agni dan langsung mendapat toyoran dari Rio, Gabriel, dan Alvin.

“Ih lu apaan banget sih kak? Jelas-jelas loe kan ga punya pesona dan ketampanan yang tiada tara itu. loe aja tuh yang ber hayal di dunia hayal lo!” kata Agni

“Ah elu Ag tega bener ame gue ag, gue kan serius nih minta pendapat loe!” jawab Cakka penuh memelas.

“Penting gitu buat hidup gue?” tanya Agni

“Serah lu kata ah Ag. Gini-gini juga loe doyan dan mau jadi cewe gue!” kata Cakka dengan santainya

“AW....!!!” teriak Cakka saat mendapat tendangan dari Agni

“LOE BERDUA PACARAN....?” Tanya semua anak yang duduk di meja itu.

“Loe kapan jadian cak?” tanya Gabriel

“Loe kapan mau jadi nyonya yang tiada tara itu Ag?” tanya Shilla

“Loe kapan nyunting tuh bocah Cak?” tambah Alvin sambil mencoba untuk memelototkan matanya.

“Eh Cakkue, semenjak kapan ada cakkue basi kaya loe laku?” tanya Rio

“Ag, loe kapan punya selera rendahan kaya kak cakue begituan?” tanya Ify

“Kak Cakue jangan lupa makan-makannya ya!” ucap Sivia

“Ah elu Vi, bisanya Cuma minta makan dulu.” Jawab semuanya

“Zzztt.... diem loe semua biar gue jelasin!” kata Cakka

Agni hanya bisa diam saja


*Flashback ON*

                Agni dibonceng Cakka menuju ke sebuah tempat yang sangat disenangi oleh kedua sejoli ini. Yaitu lapangan basket yang ada di dekat kompleks perumahan Gabriel. Agni merasa sangat damai ketika ia ada di lapangan ini bersama Cakka. Sebenarnya dibalik rasa gengsinya itu ada sebuah cinta yang tertanam di hati Agni untuk Cakka seorang.

Lalu Agni dan Cakka bermain basket hingga mereka kelelahan. Tetapi rasa lelah mereka tak membuat mereka patah semangat dan memberhentikan permainan ini.

“Ag, udah berapa lama sih kita temenan kaya gini?” tanya Cakka sambil mendrible bola.

“Semenjak kita masih orok lah.” Jawab Agni ketus

“loe kagak bosen gitu temenan terus sama gue?” tanya Cakka

“Ya kagak lah, mana ada sih yang mau ngerasain bosen sama temen sendiri?”  jawab Agni sambil mengambil alih bola dari tangan Cakka.

“Tapi gue bosen Ag temenan terus sama loe. Gue mau nya lebih dari temen. Rasanya tuh sakit banget Ag kalo selama ini cuman dianggep temenan aja sama loe. Loe ngerasa ga sih?” ucap Cakka

“Maksud loe?” tanya Agni karena memang ia tak mengerti dengan apa yang dimaksud Cakka.

“Ya maksud gue, gue selama ini bosen gitu sama hubungan kita yang dalam tanda kutip “CUMA TEMEN” doang sama loe. Gue bingung kenapa ada istilah itu diantara kita. Loe mau kagak ngejalin hubungan sama gue ngelebihin “CUMA TEMEN”?” tanya Cakka serius

“Sumpah demi apapun kak, gue kagak ngerti apa yang loe kata. Hehehe” Jawab Agni ngelantur

“Ah elu mah cewek kagak tau di kode, kagak peka banget sih loe jadi cewe.” Kata Cakka kesal

“Loe pikir gue mesin barcode yang musti tahu semua kode gitu Tuan Nuraga?” tanya Agni sambil mendrible lagi bola yang ada di tangannya  dan ia mencoba untuk meng shoot bola ke ring.

“LOE MAU KAGAK JADI PACAR GUE GADIS DINGDONG?” tanya Cakka

                Sejenak Agni mengentikan permainannya, ia membalikkan badannya menghadap ke Cakka. Agni hanya bisa melongo saja setelah ia mendengar apa kata Cakka barusan. Ia langsung menganga lebar ketika seorang Cakka kawekas Nuraga yang pesona dan ketampanannya tiada tara itu berlutut dihadapannya untuk meminta jawaban nya.

“Would you be my girl, Nona Agni?” tanya Cakka

“Demi apapun di dunia ini, loe beneran kak? Ahhh tapi kan loe itu playboy kak. Paling juga gue ujung-ujung nya gue jadi simpenan loe!” jawab Agni gengsi.

“Sumpah Ag demi apa pun juga, loe kagak tau yang namanya romantis ya. Cepetan nih loe ngasih jawaban yang serius kek. Pegel nih lutut nahan badan gue. Kalo kagak demi loe, gua kagak bakal juga sampek berlutu kaya begini!” kata Cakka mulai gemes.

“Iya deh iya sorry, gue bukan cewe kaya mereka yang ada di luar sana. Gue mau jadi “LEBIH DARI TEMAN” sama loe kak!” jawab Agni.

“YEAAHH........ THANKS GOD!!!!!” teriak Cakka sambil senangnya.

                Agni pun kemudian diantar Cakka pulang kerumahnya. Namun sebelum Cakka mengantarkan Agni pulang kerumahnya, ia menyempatkan unutk mengajak Agni makan dulu di kafe yang bisa dibilang suasananya begitu nyaman dan damai. Akhirnya penantian Agni selama ini pun terbalas oleh Cakka beberapa jam yang lalu.

*FLASHBACK OFF*

“Oh gitu to...” Jawab semuanya.

“Eh y, loe makan chitato nya gimana sih? Bumbunya blepotan gitu deh. Masak sama anak PAUD aja loe kalah?” kata Alvin sambil mengusap pipi Ify yang memang dipenuhi dengan bumbu-bumbu chitatto yang ia lahao tadi.

               Ify hanya bisa melongo dengan apa yang Alvin akukan saat ini. Sivia pun langsung menundukkan kepalanya karena ia tak mampu melihat apa yang sedang terjadi saat ini. Ify pun hanya bisa mengusir tangan Alvin dari wajahnya karena ia sangat tau bagimana perasaan Sivia saat ini, ia tak mau menyakiti hati Sivia walau sekecil apapun luka itu.

                Disudut lain, ada Angel yang melihat kejadian semua ini. ZZA menatap dengan benci wajah Ify dan ingin segera mencabik-cabik muka Ify saat ini juga. Bagimana tidak, Gabriel yang notabene adalah cowok yang diidamkan oleh Zahra kini sedang PDKT dengan Ify. Rio yang notabene adalah cowok idola Zevanna kini sedang dan sangat akrab dengan Rio. Dan terakhir, Alvin yang sangat didambakan oleh seorang Angel semenjak ia duduk di bangku putih birunya pun tak kalah dekat dengan Ify.

“Eh guys, kita harus balas dendam dengan tuh cewek!” kaata Zevanna penuh kebencian

“Bener banget lo Zev, kita harus buat perhitungan sama tuh cewek brengsek.” Kata Angel

“Gue penuh ide cemerlang buat musnahin tuh bocah bau kencur!” kata Zahra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar