CRAGSISA LOVE
AND LIFE
Part 11 (Tolong, Aku Mohon!)
Pagi
itu, Ify masih berangakt bersama Rio karena pada hari itu Gabriel ada rapat
dengan sekolah tetangga untuk menjalankan kegiatan OSIS yang telah ia
rencanakan. Kemarin siang Ify juga tak pulang bersama Gabriel. Namun Ify pulang
bersama dengan Alvin karena perminttan Alvin. Pagi ini ia berangkat dengan Rio
karena Gabriel yang memintanya. Rio memang menyayangi Ify layaknya Gabriel
menyayangi Ify. Namun, Alvin menyayangi
Ify seperti seorang kekasih yang menyayangi ratu hatinya saat ini.
Semua
warga sekolah yang melihat Rio memboncengkan Ify begitu memanas. Apalagi Ify
memeluk Rio lebih erat dan tangan kiri Rio menggenggam tangan Ify untuk
meredakan rasa takut Ify. Ya benar, Rio memacukan sepeda motornya dengan laju
yang begitu cepat bahkan sangat cepat menuruut Ify. Padahal ia memacukan
kendaraannya hanya 60 km/jam dan itu sangat lambat bagi pemuda seusia Rio dan
sebangsanya.
“Makasih kak udah mau nganterin Ify.” Kata Ify
“Sama-sama cantik. Kakak antar ke kelas sekalian ya kan
lagian kakak juga nglewatin kelas kamu.” Jawab Rio sambil mengacak-acak puncak
kepala ify.
“Baiklah kak kalau itu memang kemauan kakakk.” Ucap Ify
senang
Setibanya mereka di depan kelas Ify...
“Yaudah kak, Ify masuk kelas dulu ya..” kata Ify
“Oke, kalau ada apa-apa jangan sungkan-sungkan telpon gue
ya!” pesan Rio
“Siap kak!” jawab Ify lalu memasuki ruangannya.
Di
belakang sana, sudah ada Zevanna yang ingin mencabik-cabik muka Ify karena
kelakuannya bersama Rio tadi. Namun Zevanna segera di cegah oleh Zahra dan
Alvin. Zevanna hanya perlu bersabar dan menunggu saat yang pas untuk balas
dendam dengan sosok gadis yang kehadirannya membawa malapetaka, yaitu Ify.
Sementara di dalam kelas X-MIA 1
“Ciyee dianterin sama kakak Mario.” Kata Sivia meledek Ify
“Apa sih vi..” jawab Ify malu-malu.
“Eciyeh Ipy sekarang udah mulai klepek-klepek sama Kakak
Mario! :v “ kata Agni.
“Ihh Agni ikut-ikutan aja bisanya.” Jawab Ify
Akhirnya mereka berbicara banyak
hal. Dari hal yang penting bahkan ga penting seperti membahas upil dan
jenis-jenisnya. Hingga tak terasa, bel masuk pun telah berdering pertanda
pelajaran akan segera di mulai. Pelajaran kali ini adalah pelajaran seni musik
yang digurui oleh Pak Oni yang sangat terkenal itu. semua murid pun ber migrasi
ke ruang seni musik yang berada tak jauh dari kelas mereka dan tentunya lorong
yang menuju ke ruang musk itu melewati kelas XI-MIA 1 yang tak lain kelas nya
CRAG.
Setibanya di ruang musik, pak Oni
pun menyuruh semua muridnya untuk maju ke depan dan bernyanyi dengan iringan
alat musik yang bisa dimainkan oleh muridnya tersebut. Ify dan Sivia dengan pianonya, Agni dengan gitarnya.
“Alyssa Saufika, silahkan kamu mempersembahkan
penampilanmu.” Suruh Pak Oni
“Bak Pak.” Jawab Ify sopan.
‘ gue nyanyiin lagu ini buat pangeran tampan gue, dimanapun
dia berada’ kata Ify di dalam hati.
Saat aku tertawa, diatas semua
Saat aku menangisi kesalahanku
Aku ingin engkau selalu ada
Aku ingin engkau aku kenang
Selama aku masih bisa bernafas
Masih sanggup berjalan
Ku kan slalu memujamu
Meski ku tak tahu lagi engkau ada dimana
Dengarkan aku, ku merindukanmu
Ify pun
langsung mendapat banyak applause dari teman-temannya. Bahkan banyak yang
memberinya standing applause termasuk Pak Oni untuk Ify. Ify menyanyikan lagu
itu dengan penuh penghayatan karena ia ingin menualurkan radarnya kepada
pangeran tampannya.
Akhirnya
pelajaran seni musik telah usai dan kini beralih ke pelajaran Bahasa Inggris.
Namun Miss Winda saat ini sedang berada di London untuk menyelesaikan Prodi S3
nya jadi kelas Ify, Sivia, dan Agni kosong.
“Eh guys gue pingin ke belakang dulu ya.” Kata Ify
“oke Fy!” kata Sivia dan Agni bersamaan.
Ify pun
melangkahkan kakinya ke kamar mandi perempuan yang lumayan jauh dari kelasnya.
Setelah ia keluar dari kamar mandi, tiba-tiba ada yang membekap mulutnya
menggunakan sapu tangan dan ada yang memegangi tangannya dari belakang, serta
satu lagi menyeret Ify. Ify hanya bisa pasrah karena 3 : 1 dan tenaganya kini
sudah habis. Ify dibawa oleh ketiga orang tersebut ke arah gudang yang begitu
jauh dan berada di ujung paling belakang sekolah itu. ify dimasukkan ke dalam
gudang itu sambil bercucuran air mata. Ify didorong begitu saja oleh ketiga
orang tersebut dengan kerasnya, sehingga perutnya tersodok oleh sudut meja dan
terdapat memar disana.
“Hey siapa sih loe sebenernya? Berani-beraninya loe ambil
Gabriel dari gue?” tanya Zahra dengan begitu emosi.
Ify hanya diam saja ia tak bisa mengeluarkan kata apapun
karena memang pada dasarnya ia takut dengan namanya “Disentak” sataupun dikasari
seperti ini
“SEKALI LAGI GUE TANYA ALYSSA SAUFIKA, LOE ITU SEBENARNYA
SIAPA NYA GABRIEL? KENAPA LOE BERANI-BERANINYA DEKETIN DIA DAN NGEREBUT DIA
DARI GUE?” Tanya Zahra penuh emosi.
PLAKKK.....!!!!!
PLAKK.......!!!!!
Karena Ify tak menjawab
pertanyaan dari Zahra, maka Zahra tak segan-segan untuk menampar pipi kanan dan
pipi kiri Ify, serta ia menarik kerah baju Ify. Ify nampak begitu ketakutan
dengan keadaan ini. Zahra pun akhirnya melepaskan kerah baju Ify dengan sangat
keras sehingga kepala Ify terbentur sudut kursi yang berada di belakangnya.
“Heh loe juga, loe itu siapa sih? Loe kenapa
berani-beraninya bonceng Rio dengan begitu mesranya? Siapa sih loe itu? HAH?
LOE ITU CUMA JUNIOR DISINI! LOE KAGAK BOLEH NYAINGIN SENIOR LOE.” Kata Zevanna
sambil menendang tubuh Ify yang sedang memeluk lututnya itu.
Ify
masih terdiam, ia tak tau harus apa saat ini karena ia sendiri takut dengan
keadaan seperti ini. Ia tak mungkin bisa berontak dengan keadaan seperti ini,
ia sangat takut dan benar-benar takut dengan apa yang dilakukan oleh 3 gadis
yang ada di depannya ini.
“Hey cewek ga tau diri. Berani-berani nya loe jalan bareng
sama Alvin. Beraninya loe biarin Alvin mesra-mesraan sama loe. Gue sakit tau
liat kelakuan loe kaya begituan sama Alvin. DASAR CEWE BEGO BISANYA CUMA
NGERUSAK KEBAHAGIAAN LOE. INI SEMUA BELUM SETIMPAL DENGAN APA YANG LOE LAKUIN
KE KITA SEMUA! GUE MUAK SAMA LOE!” Kata Angel penuh emosi lalu melmparkan
nkursi yang ada di dekatnya ke arah Ify.
GUBRAKK..!!!
AAWWW...!!!
---
Shilla
sedang berjalan-jalan mengitari sekolah. Ia berjalan menuju halaman belakang
sekolah yang jarang di datangi oleh murid sini. Langkahnya terhenti di depan
gudang yang begitu besar itu. ia mendengar ada teriakan dan isakan kecil di
dalamnya. Ia berfikir bahwa itu hanya halusinasinya ia saja. Namun, hal itu
terus berangsur-angsur di dalam telinga Shilla. Shilla segera mengambil ponsel
dari sakunya dan menghubungi semua kerabat nya.
TO : CRAG, Sivia, Agni, Ify
Loe semua ada dimana? Kayaknya ada kerusuhan digudang
belakang. Loe semua segera kesini..!! sekarang juga..! gue ngerasa ada yang
terjadi dengan salah satu diantara kita di dalam sini!
Pesan
yang ia ketik barusan sudah terkirim ke semua yang dituju. Ia lalu segera
mencari celah untuk bisa mengetahui siapa yang ada di dalam. Namun usahanya
nihil, tak ada satupun yang bisa ia temukan untuk mengetahui apa yang terjadi
di dalam.
DRTTDRTTDRTT
From : Sivia
Kak, gue ada di kelas sama Agni. Ify ada di kamar mandi,
tapi udah hampir 45 menit dia kagak balik-balik kak. Kita kagak tau Ify ada
dimana.
Shilla
berfikir sejenak, ia mendengar adas suara “Alys..” ah siapa itu lah. Namun
pikirannya berhenti sejenak dan membalas pesan Sivia.
To : Sivia
Vi, loe sama Agni cepetan ke kelas gue. Kita bakal ketemu
disana. Gue harap loe bergerak cepat.
Shilla
kemudian melangkahkan kakinya ke kelasnya. Ia yakin kenapa pesannya tak di
balas oleh Cakka, Rio, dan Alvin. Tentu saja Rio sedang asik dengan earphone
nya, dan Cakka serta Alvin tak lain masih asik dengan game nya.
“Cepetan ikut gue loe loe pada. Hubungi gabriel sekarang
juga dan ia harus tiba di sekolah secepatnya!” kata Shilla dengan anda sedikit
ia tinggikan.
“Kenapa emangnya Shil?” tanya Rio
“udah ga usah ba bi bu lagi. Loe semua ikut gue dan segera
hubungi Gabriel.” Ucap Shilla
Rio,
cakka, dan Alvin hanya bisa menuruti apa yang dimau oleh Shilla karena tampang
Shilla begitu serius saat ini. Mereka ber tiga yakin bahwa disini pasti ada
yang sedang tidak beres. Lalu Rio dengan segera menelpon Gabriel.
---
Sivia
dan Agni masih asyik mengobrol tentang kejadian bersejarah Agni dengan Cakka.
Namun Ify meninggalkan mereka sudah cukup lama sehingga membuat Agni dan Sivia
bingung akan keadaan dan letak Ify dimana sekarang.
“Eh Ag, Ify mana ya kok ke kamar mandi aja kaya ke Paris?”
tanya Sivia
“Entah deh gue juga kagak tau, tapi ini si Ify kok lama
banget ke kamar mandinya.” Jawab Agni
Namuun tiba-tiba hp Sivia dan Agni bergetar bersama
FROM : KAK SHILLA
Loe semua ada dimana? Kayaknya ada kerusuhan digudang
belakang. Loe semua segera kesini..!! sekarang juga..! gue ngerasa ada yang
terjadi dengan salah satu diantara kita di dalam sini!
Sivia
dan Agni saling menatap satu sama lain dan saling bingung. Namun tanpa ba bi bu
lagi mereka segera membalas sms dari Shilla tersebut.
TO : KAK SHILLA
Kak, gue ada di kelas sama Agni. Ify ada di kamar mandi,
tapi udah hampir 45 menit dia kagak balik-balik kak. Kita kagak tau Ify ada
dimana.
Sivia
dan Agni pun segera menuju ke kelas yang dimaksud oleh Shilla. Mereka berdua
berjalan tanpa Ify karena memang ia yakin bahwa Ify mendapat SMS yang sama dan
ia segera menuju ke kelas yang dimaksud oleh Shilla tadi.
---
Rio
segera menghubungi Gabriel, namun beberapa kali tak diangkat oleh Gabriel
sehingga ia memutuskan untuk mengirim pesan singkat untuk Gabriel.
TO : GABRIEL
Bro, lo kalo urusan udah fisinish loe segera balik ke
sekolah ya! Thanks my bro!
Rio pun
segera mengikuti langkah kerabanya menuju ke gudang yang dimaksud oleh Shilla
tadi.
---
Di
dalam gudang, semua masih berjalan sama seperti tadi. Emosi ZZA semakin lama
semakin memuncak karena Ify tak kunjung membalas pertanyaan-pertanyaan dari
mereka.
PYAR...!!!!
Sebuah
kaca dan botol-botol telah mendarat di lantai yang tepatnya berada di depan Ify
sehingga mengakibatkan terdapat luka di kaki Ify karena ia terkena pesacahan
kaca itu. bahkan dengan sangat bencinya, zahra, zevana dan angel pun dengan
sangat sengaja ia menggoreskan pecahan kaca itu ke bagian tubuh ify. Ify pun
menangis merasakan perih dan darahnya pun mulai mengalir dari beberapa anggota
tubuhnya.
Zahra,
zevanna dan angel pun pergi meninggalkan ify sendirian disana. Tidak lupa,
mereka meninggalkan ify sendirian dengan mematikan semua lampu yang berada di
sana. Ify mengerang kesakitan.
“Kak Gabriel... tolong ify.. ify takut kak...”
“Kak rio.. tolong ify.. ify sakit kak...”
“kak Cakka, kak alvin... aahhh Ify sakit
“Sivia, kak shilla, agni,, tolongin gur, gur mohon...”
Dengan
sekuat tenaga, ify mencoba meraih ponsel nya yang ada di saku jas yang ia
kenalan saat ini. Tangannya telah berlumuran darah karena tadi ia dipaksa
meggenggam pecahan-pecahan kaca itu agar ia dapat merasakan sakit hati yang
dirasakan oleh zahra, zevanna, dan angel. Ify pun kemudian memilih untuk
memanggil rio karena gabriel sedang berada di luar sekolah.
“Ha...lloo.. kak.. ri..oo” panggil ify
“Iya fy loe dimana sekaranh?” tanya Rio panik
“if.. ify di.. gudang.. bel...la..kang...kak...
if..ify..mo..hon..tol..long..if... ify..” kata ify
Iy
langsung mejatuhkan hp nya., ialangsung
tergeletak lemah di gudang itu karena ia sudah merasa tak kuat lagi.
BRAAAKK....!!!!!
Terdengar
sura pintu yang di dobrak. Pintu gudang itu telah di dobrak oleh rio, cakka dan
alvin dan diikuti oleh shilla, sivia dan agni yang berada di belakang mereka.
Begitu kagetnya mereka saat mereka melihat siapa yang ada di dalamnya. Ify
tergeletak begitu lemah dengan bercak-bercak darah yang mengelilinngi dan menyelimuti tubuhnya. Rio
segera berlari mendekati ify yang sedang tergelatak lemah itu dan dibelakang
rio telah kerabatnya yang tadi ia ikuti kesana.
“Fy.. bangun fy...” kata rio sambil menepuk-nepuk pipi ify
Karena
tak ada respon apapun dari ify, rio pun segera menggendong tubuh iy keluar dari
gudang itu. ia segera menggendong ify karena ia tak mau apapun tiu terjadi
kepada ify. Namun langkah rio dihentikan oleh alvin.
“yo, biar gue aja yang genodng ify yo!” pinta alvin
“biar gue aja, Shill lo ikut gue anter Ify ke rumah sakit
pake mobil loe. Yang lain nyusul dan ada yang ijin ke ruang guru dan jangan
ngadu tentang ini semua. Loe cari alibi yang lain sepintar-pintar loe semua”
kata rio.
Alvin
hanya bisa mendengus kesal karena rio tak mengijinkannya untuk menggantikan
posisinya menggendong ify. Rio dan shilla segera berlari ke parkiran yang cukup
jauh dari gudang itu. rio segera memsukkan ify ke tempat duduk belakang dan
disana sudah ada shilla yang sudah siap sedia menopang kepala ify.
Rio
mengemudi mobil jazz itu dengan kecepatan tinggi. jarak sekolah dengan rumah
sakit memang begitu dekat arena masih
dalam satu kompleks, yaitu kompleks perintis kemerdekaan. Ify segera di larikan
ke ruang UGD. Shilla dan rio pun menunggu dengan cemas di ruang tunggu yang
berada di deoan UGD. Rio terlihat begitu cemas karena terus mondar mandir tak
jeals karena ia sangat takut ada apa-aa dengan ify. Sedangkan shilla, hanya
menangis tersedu-sedu di tempat duduk yang sudah bertengger di depan UGD.
---
Cakka,
alvin, agni, dan sivia pun menyusul ke rumah sakit menggunakan mobil alvin.
Mereka segera menghubungi gabriel namun tak juga diangkat oleh gabriel. Hingga
akhirnya mereka tiba di depan ruang ugd dan mereka menemui rio dan shilla yang
terlihat panik.
Rio
terus mencoba menghubungi gabrkel, sudah berpuluh-puluh kali ia menghubungi
gabriel. Akhirnya, hp rio berdering dan ternyata panggilan dari gabriel.
“halo yo, kenapa pada telpon gue? Sorry hp gue tadi ke
silent jadi gue kagak tau” kata gabriel
“gab, kalo urusan loe udah selesai, loe segera dateng ke
rumah sakit gab. Ada sesuatu yang sangat penting.”
“ada apa sih yo? Lo bilang sekarang aja. Eh ify sama loe
kan?” tanya gabriel mengkhawatirkan adiknya
“Iya gue sama dia sekarang. Sebelumnya gue minta maaf ya
gab.” Jawab rio
“for what? Gue selalu maafin loe kok bro! Jaga adek gue ya
bro. Gue bentar lagi selesai urusannya. Wait me!” kata gabriel
“Oke thanks my bro!” jawab rio
Sambungan
telpon telah diputus oleh Rio. Rio langsung terduduk lemas di samping pintu UGD
karena ia merasa sangat bersalah terhadap Gabriel, dan Ify. Ia tak bisa menjaga
Ify dengan baik seperti apa pesan Gabriel. Rio terkulai lemas ketika ia
mengingat kondisi Ify tadi. Ia juga masih memgenakan baju yang banyak terdaapt
bercak darah Ify saat ia menggendong nya tadi. Darah itu bukti bahwa bagaimana
rasa sakit yang dialami Ify.
---
Semua
yang ada di rumah sakit ini hanya bisa terdiam dengan tegang bagaimana keadaan
Ify saat ini. Mereka semua sedang mempertanyakan siapa dalang dari ini semua,
dan masalah yang mendasari itu apa. Namun mereka sama sekali tak menemukan
apapun karena memang Ify baru saja masuk di sekolah itu dan ini adalah hari ke
duanya ia menginjakkan kaki di sekolah itu. apa ini bagian dari senioritas? Ah
masa sampai seperti ini? Begitu berlebihan dan begitu tidak berperi kemanusiaan
kalau hal ini emang bagian dari senioritas.
Mereka
masih diam dengan pikirannya masing-masing. Hingga tibalah sesosok pemuda yang
menggendong tasnya di bahu kanannya dan tangan kirinya membawa sebuah jaket
yang tadi ia kenakan. Pemuda itu berjalan dengan langkah lumayan cepat. Sesosok
pemuda tadi itu adalah Gabriel yang tak lain kakak dari Ify.
“Hey guys! Ada apa ini? Kok pada ngumpulnya disini? Itu Rio
sama Shilla kenapa bajunya banyak darah? Ify mana?” sapa Gabriel sambil
melontarkan banyak pertanyaan.
Rio berjalan mendekati Gabriel, sedangkan anak-anak yang
lain hanya bisamencegah Rio karena mereka tahu Gabriel akan emosi dan ia akan
melampiaskannya kepada Rio. Sebenarnya Gabriel anak yang tidak emosian, namun
kalau sekali emosi ia langsung melampiaskannya dengan sangat parah ke siapapun, apalagi kalau masalahnya itu menyangkut adiknya.
“Gab, jadi ceritanya gini (rio menceritakan semuanya dari a
sampai z). Dan sekarang loe terserah mau apai gue Gab, bahkan kalau loe mau
bunuh gue sekarang gue rela. Memang ini semua kesalahan gue ga bisa jagain Ify
dengan baik seperti yang loe minta.”
Kata rio penuh rasa bersalah
Gabriel sontak langsung menarik kerah baju Rio dan
melepaskanya dengan satu hentakan keras yang membuat kepala Rio terbentur ke
tembok.
“Loe ga salah yo, loe ga salah. Itu semua terjadi di waktu
jam pelajaran yo. Dan kita semua harus segera menyelidiki apa motif ini semua
dan siapa dalangnya. Gue ga bakal maafin siapapun yang bisa ngebuat adek gue
jadi kayak gini.” Kata Gabriel penuh emosi.
“Thanks gab, apa yang loe kata itu bener juga.” Jawab Rio
“Gue setuju sama lo Gab, kita bakal selidiki ini secepat
mungkin. Apa menurut loe ini bagian dari senioritas?” tanya Alvin.
“iya kak mungkin ini ada senior yang iri sama keberadaan
Ify.” Kata Sivia
“Kalian semua bener, tapi apa mungkin sampai segitunya?
Seniorias itu tidak diperbolehkan sampai melukai fisik juniornya!” ucap Gabriel
“Apa mungkin pelakunya ini ada hubungan nya sama masa lalu
Gab?” tanya Shilla
“tak banyak yang tau masa kecil Ify shil, loe kan tau
sendiri!” jawab Gabriel
“Apa mungkin ada yang iri sama Ify gara-gara kedekatan Ify
sama Kak Gabriel, Kak Rio, sama Kak Alvin? Kan yang tau kalau ify adiknya kak
Gabriel itu ya cuman kita aja. Siapa tau kalo dipihak luar itu ada yang ngira
kalu Ify itu playgirl kakap yang maunya ngembat kalian ber tiga? Kalo feeling
gue tuh ngarahnya kesitu.” Kata Agni penuh antusias.
“Loe bener juga Ag” kata semuanya.
“Bisa aja ini ulah ZZA yang kurang ajar gitu. Siapa lagi
coba kalo bukan mereka?” kata cakka
“loe ada benernya Cak, tapi loe jangan asal nuduh dulu siapa
pelakunya. Lebih baik kita selidiki.” Jawab gabriel.
Semua
masih diam seperti tadi menungggu dokter keluar dari ruang UGD itu. mereka
bertanya bagaimana keadaan Ify saat ini. Tiba-tiba keluarlah seorang dokter
yang mengenakan jas putih dan penutup kepala yang senada dengan warna jasnya,
serta mengenakan masker berwarna hijau yang khas.
“Gabriel, ayo ikut
saya” tanya dokter itu yang tak lain adalah ayah Shilla, yaitu Dokter Atma..
“baik Dok!” jawab Gabriel.
Gabriel pun melangkahkan kakinya
dengan gontai menyelusuri lorong menuju ke ruangan dokter Atma. Ia masih
mengkhawatirkan keadaan sang adik yang saat ini terbaring lemah di ruang IGD
itu. Ia tadi sekilas melihat adiknya yang terbalut banyak perban disana.
“Nak Iyel, Ify sebenarnya kenapa?” tanya dokter Atma.
“Saya ga tau dok, teman-teman saya menemukan Iy dengan
keadaan seperti itu di gudang. Saat itu saya sedang ada tugas rapat di sekolah
lain dok.” Jawab Gabriel.
“Hm begitu ceritanya.. jadi saat ini Ify mengalami trauma
yel. Di sekujur tubuh Ify terdapat 15 luka yang harus dijahit. Sepertinya itu
karena goresan-goresan kaca. Di kepala dan perut ify juga terdapat luka lebam.
Di pipi Ify juga. Sepertinya Ify jadi korban kekerasan yel. Tolong segera
selidiki kasus ini ya yel.” Ppinta dokter atma
“sepertinya memang seperti itu dok. Saya akan segera
menyelidiki ini semua. Dan satu permintaan saya dok, jangan adukan ke Papa dok.
Saya mohon jangan adukan masalah ini ke papa dok.” Rengek gabriel memohon
“Baiklah kalau itu memang mau mu. Sekarang kamu bisa
mneyambangi adikmu itu. beri dia kasih sayang dan support agar kondisinya
semakin membaik.” Perintah dokter atma
“Baik dok.” Jawab Gabriel lantas pergi dari ruangan dokter
Atma dan menuju ke ruang rawat sang adik.
---
Semua
sudah berada di ruang rawat Ify. Rio dan gabriel duduk di samping ranjang ify.
Rio duduk di sebelah kiri ranjang ify seraya menggenggam tangan kiri ify.
Sedangkan gabriel duduk di sebelah kanan ranjang ify sambil mengelus-elus
rambut Ify. Ify masih pingsan saat ini, kurang lebih sudah 6 jam dari kejadian
yang sadis itu terjadi.
Setelah
beberapa waktu ia berada di alam sadarnya, Ify mengerakkan sedikit demi sedikit
jemarinya. Gerakan ify ini dirasakan oleh rio. Ify juga membuka matanya secara
perlahan, ia merasa ini bukan kamarnya. Ia juga merasakan semua tubuhnya terasa
sangat sakit. Ia juga merasakan kepalanya sangat pusing.
“AAAAA PERGI...!!!! PERGI...!!! LOE SEMUA PERGI...!!! JANGAN
SAKITI GUE...!!! PERGI....!!!” Teriak Ify seraya menunjuk Rio dan Gabriel yang
ada di sampingnya.
“Dek kamu kenapa? Ini kakak dek, ini kakak! Liat dek ini Kak
Gabriel!” kata gabriel bingung
“Fy loe kenapa? Ini gue kak Malling Fy! Loe kanapa?” tanya
Rio tak kalah bingungnya.
Alvin yang baru saja masuk ke
ruangan itu tak kalah kagetnya dengan apa yang Ify lakukan saat ini. Ify
seperti orang gila saat ini.
“AAA.... LOE JUGA PERGI DARI SINI..!!!!” Teriak Ify sambil
menunjuk Alvin.
“Fy loe ken...” kata Alvin namun belum selesai.
“LOE BERTIGA PERGI...!!! GUE BILANG PERGI....!!!” Pinta Ify.
“Sebaiknya loe bertiga keluar dari sini dulu. Biar gue sama
Siviaa sama Agni juga yang nenangin Ify.” Kata Shilla.
“PERGI............!!!!!!” Kata Ify sambil menutup kedua
telinganya.
Rio,
gabriel, dan alvin pun keluar dari ruang rawat Ify. Semua begitu frustasi dan
khawatir dengan keadaan Ify yang sepertiitu. Mereka bingung kenapa Ify seperti
itu. apa penyebab itu semua?
---
Didalam
ruang rawat Ify, shilla terus saja menenangkan ify. Begitu pula dengan sivia dan
agni. Mereka juga tak kalah bingung dengan sifat Ify. Sedangkan Cakka langsung
keluar untuk menemui ketiga sahibnya itu.
“Ify sayang, sebenarnya ada apaa?” tanya Shilla sambil
mngelus-elus rambut Ify.
“Ify takut kak. Ify takut.” Kata Ify sambil memeluk Shilla.
“Ify takut kenapa?” ucap Shilla kebingungan.
“Ify takut kak... ify takut.” Kata Ify memeluk Shilla
semakin erat.
“Yaudah, kamu istirahat dulu ya Fy. Besok kalo udah fit baru
cerita sama kakak.” Suruh Shilla dan hnya diangguki saja oleh ify.
Ify
perlahan terlelap dalam tidurnya. Shilla menatap ify penuh iba. Sebenarnya apa
yang terjadi dengan ify? Sivia dan agni juga ikut menenangkan ify dengan
mengelus-elus rambut ify dan menggenggam tangan nya. Setelah ify benar-benar
nyenyak, mereka bertiga memutuskan untuk keluar menemui rio, gabriel dan alvin.
“Gimana Shill, Vi, Ag keadaan ify di dalem?” tanya Gabriel.
“Ify takut sama kalian.” Jawab Shilla.
“Ify sepertinya trauma deh.” Kata Sivia
“Sepertinya Ify ga hanya ngalamin kekerasan fisik tapi juga
mengalami kekerasan mental.” Tambah Agni.
“Yaa Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa seperti
ini?” rengek rio penuh frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
“Sepertinya kita butuh ngembaliin mental ify kaya kemarin-kemarin lagi.” Tambah Alvin
“Kak Alvin bener.” Kata Agni
“Kita harus selalu ada buat Ify saat ini. Tapi untuk
sementara waktu rio, alvin sama gabriel loe loe pada jangan deketin ify demi
kabaikan dia.” Kata Cakka.
“Tapi cak..” jawab gabriel.
“Gab,ini semua demi kebaikan adek loe, si ify. Jadi loe
harus mau.” Pinta cakka.
“Oke kalo memang itu jalan yang terbaik.” Ucap Gabriel
pasrah.
Semua
masih berada di rumah sakit ini. Namun beberapa waktu kemudian, gabriel menyuruh
cakka, rio, alvin, sivia, shilla, dan agni pulang. Namun rio, dan shilla tidak
ingin pulang. Mereka ingin menjaga ify. Sebenarnya anak-anak yang lain juga
seperti itu, namun demi ketenangan ify mereka memutuskan untuk pulang. Kini
tinggal tersisa rio, shilla dan gabriel yang menjaga ify di ruang rawat VVIP
itu.
---
Pagi
itu, Gabriel, Rio, dan Shilla masih stay di kamar rawat Ify. Pagi-pagi sekali,
Shilla minta ijin unutk ke rumah Sivia untuk bertemu dengan bunda ahra yang tak
lain adalah seorang psikolog hebat sekaligus tante dari ify. Shilla beikir
semoga bunda ahra ini bisa mambantu mengembalikan mental ify seperti semula.
Sedangkan rio mengantar shilla atas permintaan gabriel dan gabriel menuju ke
ruangan dokter Atma untuk konsultasi mengenai keadaan ify saat ini.
Di
ruang rawat ify, ify masih terlelap dan tenang di alam tidurnya. Ify masih
terjaga penuh kedamaian bersama mimpi-mimpinya. Namun kedatangan sekelompok
orang itu mengganggu ify dalam ketenangannya.
“Hey loe bangun! Masa Cuma kaya begituan aja loe sampek
opname kaya gini. Lebayloe!” kata salah satu dari gerombolan itu yang tak lain
adalah Zahra
“Hey loe ga usah manja deh! Gini aja loe sampek di perban
banyak kaya gitu. Cemen loe!” tambah Zevanna.
Ify hanya terdiam saja dengan apa
yang ia lihat saat ini. Ia masih tekut dengan orang itu. ia sangat takut akan
terjadi hal yang sama dengan kemarin.
“Hey loe! Kenapa loe diem aja? Loe udah ngerasain betapa
sakitnya kita belum?” tanya Angel.
Ify masih terdiam.
“Apa loe belum ngrasain juga gimana rasa sakitnya kita? Kaya
gini nih!” kata Zahra sambil menjambak rambut ify sampai akhirnya ify terduduk.
“AAAWWW...!!!!!!!” teriak ify kesakitan
“dan lebih sakit dari ini!” kata zevanna sambil menarik dan
mencopot dengan paksa infus yang bertengger di tangan kanan ify.
“AAAAAAAAAWWWWWW......!!!!!!” teriak Ify penuh kesakitan dan
perlahan ia menitihkan air matanya.
“Hey nona Alyssa! Udah ngrasain gimana sakitnya jadi kita?
Rio loe embat, gabriel juga loe embat, eh loe ternyata kurang puas dan loe
ngembat alvin juga! Diajarin siapa sih loe kok bisa kaya ginii? Kagak ngarti
gue kenapa loe bisa jadi dewe playgirl kaya gini!” tambah Angel penuh emosi
sambil memegang dagu tirus ify.
“Anak baru aja songong nya minta ampun!” kata zevanna
“Loe seharusnya dapet ini!” kata Zahra sambil menyiapkan
tangannya untuk menampar Ify namun tangannya ditahan oleh seseorang.
“GABRIEL???????, RIO?????, ALVIN?????” Kata ZZA serempak
“Apa loe? KENAPA LOE SEMUA NYAKITIN ADEK GUE SATU-SATUNYA???
HAAA? APA SALAH DIA???” Tanya gabriel penuh emosi. Ify semakin ketakutan
“Gab, sebaiknya di luar aja. Itu Shilla, sivia sama tante
ahra suruh masuk aja biar mereka nenangin si ify.” Suruh Rio sambil memukul
bahu Gabriel.
Shilla,
sivia, dan tente ahra pun akhirnya memasuki ruang rawat itu. ify sangat takut
saat ini, ia menggigit bibirnya kuat. Ia sangat takut saat ini. Sedangkan
shilla langsung menelpon papa nya untuk menangani ify karena infusnya yang
lepas dan ada banyak darah disana. Tak lama kemudian dokter atma pun masuk
ruangan itu.
---
Gabriel
menarik paksa tangan Zahra menuju ke mobilnya. Rio juga menarik tangan Zevanna
dengan sangat dan sangat keras sehingga zevanna merasa kesakitan, sedangkan
Alvin hanya bisa mneyeret angel karena angel terus-terusan meronta-ronta
kesakitan. Mereka bertiga membawa ZZA ke mobil masing-asing dan membawa ZZA ke
rumah gabriel. Sesampainya di rumah gabriel ZZA langsung dipaksa masuk dan
dipaksa duduk di ruang tamu yang megah itu.
“Apa motif loe semua nyakitin adek gue?” tanya Gabriel.
“Gue ga ada maksud apa-apa.” jawab Zahra
“Terus loe semua kenapa nyakitin ify sampe kaya gitu?” tanya
Alvin
“Kita ga nyakitin dia!” jawab Zevanna ngeyel.” Kata Angel
mengelak
“Loe bilang loe semua kagak nyakitin ify? Terus udah ada
bukti kayak gitu loe semua masih mau ngelak? Ha?” kata Rio penuh emosi.
“ga ada apa-apa.” Jawab Zevanna singkat.
“Loe semua mau jawab jujur atau gue panggil polisi? Gue
punya banyak bukti.” Ucap gabriel.
“KITA SEMUA CEMBURU SAMA IFY!” Jawab ZZA serempak.
“oh gitu masalahnya? Loe tega ya nyakitin ify! Gue ga bakal
maafin loe semua!” kata rio.
“gue juga kagak pernah mau maafin loe pada!” tambah alvin
“Dan gue, gue ga akan segan-segan ngadu ke sekolah atas
dasar kekerasan yang di lakuin loe-loe pada. Gue bakal ngadu ke polisi juga!
Gue ga trima adek gue loe lakuin kaya gitu. Tiada maaf buat loe bertiga!” kata
Gabriel penuh emosi
“GUE MOHON MAAFIN KITA SEMUA..!!!” kata ZZA sambil sujud di
kaki Gabriel, rio, dan alvin.
Gabriel
pun menelfon staff sekolahnya dan tak segan-segan ia menelfon polisi untuk
datang ke rumahnya. Beberapa saat kemudian, ZZA sudah dibawa ke kantor polisi
untuk tindakan selanjutnya dan mereka semua dikeluarkan dari sekolahnya.
---
Shilla,
sivia dan bunda ahra masih saja menenangkan ify. Ify masih ketakutan berat saat
ini akan kejadian beberapa waktu yang lalu.
“Ify sayang, ayo cerita sama bunda apa yang terjadi
sebenarnya.” Bujuk bunda ahra
“(Ify menceritakan dari A-Z kejadian yang menimpanya) jadi
Iy takut kalo ketemu kak gabriel, kak rio, sama kak alvin bunda. Ify takut ify
bakal jadi kaya gini lagi.” Kata Ify
“Ify tenang ya, kak gabriel, kak rio, sama kak alvin itu ga
jahat kok. Mereka sayang sama ify. Dan kakak-kakak yang jahat tadi sudah di
tangkap polisi. Jadi ify udah ga boleh takut lagi ya.” Rayu bunda ahra.
“Tapi bun... ify takut” rengek ify
“Ify sayang, ify masih punya temen-temen ify yang sayang
sama ify. Kaya kaya kak shilla, sivia, agni, kak cakka yang selalu sayang sama
ify. Kak gabriel, kak rio, juga kak avin juga ga kalah sayang sama ify kok. Ify
janji ify ga mau takut lagi kan? Disini masih ada bunda ahra juga kok.” Kata
bunda ahra.
“Iya bun.” Jawab Ify
KLEEEEEKKK....
pintu ruangan rawat ify itu telah dibuka. Di ambang pintu terlihatlah sosok
gabriel, rio, dan alvin yang memasuki ruangan itu. gabriel langsung saja
menyambangi adiknya dan duduk di samping ranjang rawat ify itu.
“Ify sayang, maafin kakak ya? Kakak sayang sama ify. Ify
udah ga takut kan sama kakak?” Tanya gabriel.
“iya kak, ify udah maafin kakak, ify udah ga takut sama
kakak. Ify juga udah ga takut sama kakak. Tapi kakak janji harus terus sayang
sama ify ya?” pinta fiy
“Iya sayang, kakak janji.” Jawab Gabriel langsung mencium
kening iy dan memeluk adiknya itu.
“Kak, ify pingin kakak tidur di samping ify biar ify
tenang.” Pinta ify.
“iya sayang..” jawab Gabriel langsung berbaring di samping
sang adik.
Semua
yang ada di ruangan itu langsung disuruh keluar oleh bunda ahra demi ketenangan
ify. Semua merasa lega karena atas bujukan bunda ahra ini ify jadi bisa kembali
seperti semula. Pantas saja jika bunda ahra di beri predikat psikolog terbaik
di indonesia. Semua duduk di ruang tunggu yang berada di luar ruang rawat ify.
Ify
merasa sangat tenang saat kakaknya berada di sampingnya. Ify takut akan terjadi
hal-hal yang sama di waktu yang akan datang. Ia sangat menyayangi kakak
satu-satunya ini. Karena yang
menemani ia seutuhnya saat ini hanya sang kakak.
---
Kelegaan
semua orang yang ada di ruangan itu sangat terasa. Semua merasa sangat bahagia
akan perubahan sifat ify saat ini, namun disini ditambah dengan kehadiran Agni
dan Cakka. Tiba-tiba pintu ruang rawat ify dibuka oleh gabriel dan gabriel pun
ikut bergabung dengan teman-temannya (karena bunda ahra sudah pulang).
“Gimana yel?” tanya Rio
“Alhamdulillah Ify udah tidur tenang.”
“Syukurlah...” jawab semuanya.
“Sivia ga ngira kalo geng ZZA sampek tega kaya gitu sama
Ify.” Kata Sivia
“Memang...” respon Shilla.
“3 hari lagi Ify udah boleh dibawa pulang kata Papa. Tapi
dia harus istirahat di rumah 1 minggu dan 2 hari sekali harus kontrol.” Lanjut
Shilla
“alhamdulillah...” jawab semuana.
---
Tiga hari kemudian Ify sudah
pulang dari rumah sakit itu. ia pulang bersama Gabriel, Shilla dan Rio. Ify
sampai dirumah langsung dibaringkan di tempat tidurnya oleh sang kakak. Gabriel
pun seperti biasa, ia meninabobokkan sang adik. Gabriel berbaring disamping
ify. Setelah ify terlelap, gabriel meninggalkan ify dan menemui shilla serta
rio yang sedang nonton TV di ruang tengah rumah yang begitu megah itu. gabriel segera
duduk di samping Shilla.
“loe semua ga capek?” tanya gabriel
“enggak kok.” Jawab Shilla
“gimana ify gab?” tanya rio
“Dia udah tidur dikamar.” Kata Gabriel.
“gue ke kamar Ify bentar ya.” Pinta rio.
“Iya gapapa asal loe jangan ganggu dia.” Kata Gabriel
Rio pun
berjalan menuju ke kamar ify. Ia sangat mennyayangi gadis ini. Ia sangat dan
sangat tau apa yang di rasakan ify saat ini. Rio duduk di pinggir tempat tidur
ify. Ia mentapa ify yang terlihat sangat damai dalam tidurnya. Ia mengelus-elus
puncak rambut ify perlahan. Lalu ia meninggalkan sebuah kecupan di dahi ify.
Setelah itu ia menuju ke ruang tamu dan berpamitan untuk pulang karena hari ini
ia akan mengunjungi suatu tempat.